Kereta Bandara Soetta juga Terakses ke Stasiun Jakarta Kota

By Admin

nusakini.com-- Opsi PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka akses kereta bandara melalui Stasiun Jakarta Kota di Jakarta Barat (Jakbar) sudah pasti. Dengan begitu, penumpang KA bandara tujuan Bandara Internasional Soekamo-Hatta (Soetta) tidak hanya bisa berangkat dari Stasiun Manggarai, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Sudirman Lama, maupun Stasiun Sudirman Baru. Sebagian juga boleh memilih berangkat dari Stasiun Jakarta Kota. 

Keputusan membuka dua Stasiun Jakarta Kota sebagai stasiun pemberangkatan KA bandara memang bukan kabar baru. Direktur Utama (Dirut) PT KAI Edi SuKmoro menyampaikan keputusan tersebut sejak bulan lalu. Karena itu, PT Railink sebagai anak perusahaan PT KAI yang bertanggung jawab terhadap proyek KA bandara tunduk pada keputusan tersebut 

Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan langkah guna merealisasikan keputusan itu. "Karena sudah diputuskan direksi PT KAI, kami menyesuaikan " ungkap Heru kepada Jawa Pos kemarin (10/12). 

Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dan menyusun rencana agar KA bandara benar-benar dapat diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota. Langkah tersebut perlu dilakukan lantaran PT Railink butuh akses khusus untuk penumpang KA bandara. Harus ada beberapa perubahan di Stasiun Jakarta Kota sebelum KA bandara dari stasiun itu mulai dioperasionalkan. 

Yang paling penting adalah sarana dan prasarana penunjang operasional KA bandara Yakni, peron stasiun dan akses keluar masuk penumpang. Menurut Heru, peron I dan II yang saat ini digunakan KA barang paling memungkinkan diambil untuk kebutuhan KA bandara Sebab, peron lain tidak mungkin diambil alih PT Railink Mengingat, mobilitas penumpang KA maupun kereta rel listrik (KRL) dari dan menuju Stasiun Jakarta Kota cukup tinggi. Selain itu, posisi peron I dan II sangat strategis. 

PT Railink bisa memodifikasi peron tersebut untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang KA bandara. Melalui kedua peron itu, akses keluar masuk penumpang KA bandara bisa dipisahkan dari penumpang KA maupun KRL. Sebab, posisi dua peron tersebut bersebelahan dengan fasilitas parkir Stasiun Jakarta Kota. Dengan begitu, perombakan stasiun lebih mudah. Dari fasilitas parkir, penumpang bisa diarahkan untuk langsung masuk peron KA bandara. Hal itu harus dilakukan lantaran PT Railink punya standar yang berbeda dengan layanan KA maupun KRL. "Persiapannya kami percepat karena kami kebut-kebutan (dengan pekerjaan lain, Red)" kata Heru. 

Soal jalur, dia tidak terlalu pusing. Sebab, jalur dari Stasiun Jakarta Kota sampai Stasiun Batu Ceper sudah tersedia. Rutenya,  Stasiun Jakarta Kota-Stasiun Kampung Bandan-Stasiun Duri-Stasiun Batu Ceper-Bandara Soetta. "Secara prinsip sudah siap," ucapnya. Meski demikian, operasional KA bandara dari Stasiun Jakarta Kota tidak lantas mengubah rencana awal terkait operasional KA tersebut. 

Heru menegaskan, jumlah KA bandara yang beroperasi pada tahap awal tetap sama. Hanya, pemberangkatan dibagi menjadi dua. "Tidak ada investasi baru. Yang sudah ada, itu yang kami maksimalkan," tegasnya. Hal tersebut dilakukan agar rencana operasional KA bandara dari Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak berubah. Karena itu, dia tidak hanya mengurus persiapan operasional 

KA bandara dari Stasiun Jakarta Kota. Pekerjaan lain pun turut digarap instansinya.

Pembangunan Stasiun Sudirman Baru, misalnya. Saat ini, progres pembangunan stasiun tersebut lebih dari 30 persen. "Masih on the track" ucap Heru. Demikian pula urusan lain yang berkaitan dengan lahan. Semua berjalan sesuai rencana. Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta John Robertho pun terus memantau proyek KA bandara yang dilaksanakan di wilayah kerjanya. Tidak terkecuali soal rencana menggunakan Stasiun Jakarta Kota sebagai salah satu stasiun pemberangkatan. "Betul, kami akan gunakan jalur satu dan dua," katanya. (p/ab)